Epidemiologi K3 adalah penerapan ilmu epidemiologi dalam
kesehatan kerja agar tenaga kerja dapat bekerja secara aman, nyaman, sehat dan
produktif serta berusaha terhindar dari risiko bahaya di tempat kerja. Konsep
dari epidemiologi K3 masih berhubungan dengan konsep epidemiologi secara umum. Penerapan konsep epidemiologi
dalam lingkup K3 adalah suatu upaya memahami risiko terjadinya penyakit atau cedera
dalam rangka melakukan tindakan upaya pencegahan atau pengendalian. Dalam hal ini epidemiologi kesehatan
kerja akan menentukan dan mempelajari faktor determinan dari penyakit akibat
kerja terhadap kejadian kecelakaan kerja dan distribusinya pada masyarakat
pekerja.
Dapat
dikatakan bahwa epidemiologi merupakan faktor penentu yang penting untuk mengidentifikasi
penyebab dari terjadinya bahaya kecelakaan kerja. Data hasil studi ilmu
epidemiologi kesehatan kerja penting untuk menunjang suatu kebijaksanaan
program bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terutama terhadap upaya
penurunan risiko potensi bahaya kecelakaan kerja / gangguan kesehatan pada
tenaga kerja. Dalam hal ini untuk mendapatkan hasil studi epidemiologi perlu
adanya suatu penelitian. Penelitian
epidemiologi secara umum dilaksanakan untuk mendeskripsikan penyakit atas dasar
agent, host dan environment, meneliti
mekanisme terjadinya penyakit, meneliti faktor-faktor determinan bagi suatu
penyakit, mencari teknik diagnostik yang spesifik, mencari cara pencegahan
penyakit, pengendalian dan pemberantasannya, dan mengikuti berbagai faktor
sebagai agent potensial, meneliti, lalu melakukan
identifikasi apa efek potensial agent terhadap mikroorganisme dan organisme
lainnya.
Ruang
lingkup atau manfaat epidemiologi kesehatan kerja diantaranya penyebab (causation),
riwayat alamiah penyakit (natural history of desease), menjelaskan status
kesehatan populasi pekerja (description of health status of population), dan melakukan
penilaian terhadap perlakuan yang diberikan (evaluasi of intervetion). Pertama,
terdapat tiga faktor penyebab
terjadinya kecelakaan kerja diantaranya faktor agen, host, dan lingkungan. Dari
ketiga faktor tersebut memiliki peran dalam penentu faktor kesehatan dari para
pekerjanya. Pada faktor lingkungan dibagi lagi penjabaran lima faktor
diantaranya faktor psikologis, faktor biologis, faktor kimia, faktor kecelakaan,
dan faktor fisika. Yang termasuk faktor psikologis adalah tingkat stress,
pembagian pekerjaan, serta hubungan dalam penggajian pekerja dan lain-lain.
Faktor biologis dipengaruhi oleh aktivitas organisme yang berada pada
lingkungan pekerjaan seperti bakteri, virus, dan parasit. Faktor kimia misalnya
debu, bahan kimiawi, rokok. Faktor kecelakaan diantaranya situasi bahaya dan
sebagainya. Dan faktor fisika misalnya iklim, bising, cahaya, radiasi.
Kedua, riwayat penyakit ilmiah
menunjukkan peranan hubungan antar faktor-faktor tadi secara berganda. Ketiga,
mendeskripsikan status kesehatan pekerja, dengan adanya epidemiologi K3 kita
dapat mengetahui status dari kesehatan pekerja. Keempat, evaluasi yang
merupakan penilaian terhadap perlakuan yang diberikan. Dengan hasil yang telah
didapatkan, kita dapat melakukan beberapa tindakan dalam upaya mencapai
kesehatan dengan mengadakan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan masyarakat,
dan pelayanan pengobatan.
Epidemiologi kesehatan kerja merupakan bentuk kegiatan
yang erat hubungannya dengan penyusunan perencanaan kesehatan masyarakat serta
penilaian hasil kegiatan usaha pelayanan kesehatan pada penduduk tertentu. Salah
satu bentuk penelitian epidemiologi yakni penelitian observasi atau pengamatan
terhadap kejadian alami dalam masyarakat untuk mencari hubungan sebab akibat
terjadinya gangguan keadaan normal dalam masyarakat tersebut. Dalam hal ini,
populasi sasaran ditentukan secara cermat serta setiap perubahan yang timbul
merupakan akibat dari perlakuan khusus oleh pihak peneliti. Model dasar penelitian
epidemiologi biasanya dilakukan di laboratorium atau lapangan dan bersifat
observasional atau eksperimen. Kemudian dilakukan penyusunan laporan didasarkan atas hasil penelitian epidemiologi yang
telah dilakukan secara analisis deskriptif.
Dengan
demikian dapat diketahui bahwa pemanfaatan epidemiologi K3 memiliki peranan
penting dalam analisis status kesehatan pekerja yang mana terdapat berbagai
indikator-indikator yang harus diperhatikan. Setelah diadakannya penelitian,
hasil yang akan diterima akan menjadi acuan pekerja untuk lebih memperhatikan
aspek-aspek yang berkaitan dengan melakukan pencegahan maupun pengobatan
terhadap suatu penyakit atau kecelakaan kerja.
Referensi
Epidemiologi.
http://fkm.unair.ac.id/s2k3/files/mk/epidemiologi%20k3/EPIDEMIOLOGI-1%20K3.pdf. Diunduh tanggal 27 April
2013.
Filosofi
dan Konsep Dasar Kesehatan Kerja. http://idki.org/index.php/info/ilmiah/92-filosofi-dan-konsep-dasar-kesehatan-kerja. Diunduh tanggal 27 April
2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar