Sabtu, 14 Desember 2013

Sarjana Kesehatan Masyarakat Dibutuhkan Masyarakat

Semarang, undip.ac.id. “Kompetensi  Sarjana Kesehatan Masyarakat dibangun dari beberapa keilmuwan yang dikembangkan oleh bagian-bagian atau jurusan-jurusan di Fakultas Kesehatan Masyarakat, yang meliputi  Administrasi Kebijakan Kesehatan Masyarakat , Promosi dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Gizi Kesehatan Masyarakat, Epidemiologi, Biostatistik dan Kesehatan Reproduksi, dan Kesehatan Lingkungan” tutur  Hanifa M. Denny, SKM, MPH, Ph.D selaku ketua Umum Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi), dalam acara Talkshow and Motivation Training “Show Our Phase” Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, minggu (8/9) di Gedung Prof. Soedarto Undip Tembalang.
“Sedangkan untuk Area Kerja SKM , diantaranya Advokasi dengan institusi pemerintah dan non-pemerintah, khususnya berkenaan dengan pembangunan kesehatan masyarakat, investigasi dan penanganan masalah kesehatan di masyarakat, seperti pada kejadian wabah penyakit dan bencana alam, Pengelolaan sampah dan limbah, polusi udara di masyarakat, Penanganan masalah higiene industri kesehatan dan keselamatan kerja, Peneliti kesehatan masyarakat, dan Pengelola program kesehatan” lanjut Hanifa.
Dalam sambutannya, Ir. Suyatno, M.Kes selaku Pembantu Dekan III FKM Undip  berharap kegiatan ini akan memberikan pemahaman pada mahasiswa baru khususnya dan mahasiswa lama bahwa profesi kesehatan masyarakat memiliki nilai dan peran penting di masyrakat. “Profesi kesehatan masyarakat ada karena ada pengakuan dari masyarakat sehingga mempunyai kewajiban moral untuk melaksanakan kewajiban profesional sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat” ungkapnya. Menurut Meitrika Damayanti, selaku seksi Humas kegiatan talkshow, mengatakan bahwa talkshow ini bertujuan memberikan wawasan yang luas  tentang peran FKM dan Sarjana FKM bahwa kedepannya lulusan FKM bisa masuk ke segala sektor pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu yang digeluti.  “Profesi kesehatan masyarakat masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir,  selain talkshow dalam kegiatan ini diisi juga oleh motivator pendidikan, dengan pemberian motivasi diharapkan para mahasiswa akan semakin bersemangat untuk belajar di FKM dan meningkatkan kepercayaan diri sehingga menumbuhkan rasa bangga terhadap FKM” tutur Meitrika.
Salah satu pembicara talkshow adalah mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih. Berangkat dari keprihatannya melihat di Indonesia setiap tahun penderita bibir sumbing bertambah 5.000 kasus dan di dominasi kaum miskin, Rustiningsih meneruskan aktivitas sosial operasi bibir sumbing gratis yang cakupannya nasional. Menurutnya rendahnya kualitas kesehatan masyrakat akan membawa dampak pada rendahnya kualitas kesejahteraaan hidup yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar